Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki
Baju kotak-kotak yang dikenakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki, menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat di Jabar. Gaya mereka dinilai meniru gaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Melihat kondisi itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan langsung memerintahkan Rieke-Teten untuk tidak menggunakan baju kotak-kotak, yang pernah menjadi ciri khas Joko Widodo atau Jokowi dalam kampanye pemilihan kepala daerah. Adapun Jokowi, yang menyarankan penggunaan baju kotak-kotak kepada Rieke-Teten, akan datang langsung ke Bandung untuk menuntaskan polemik itu.
"Insya Allah Pak Jokowi akan datang ke Bandung, besok (Minggu, 18/11/2012). Kita akan segera akhiri setelah Pak Jokowi menjelaskan mengenai konflik baju kotak-kotak itu kepada masyarakat," kata Rieke kepada wartawan di Bale Pananjung Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan, Bandung, Sabtu (17/11/2012).
Rieke mengaku, memang sebelumnya akan memakai baju putih-putih. Namun, kata dia, karena pasangan lain lebih dulu mengenakan pakaian serbaputih, akhirnya ia memutuskan memakai baju kotak-kotak. Rieke mengatakan, ada yang lebih penting di balik baju kotaknya itu, yakni rakyat.
"Memangnya salah ya pakai baju kotak-kotak? Biarin saja padahal, daripada saya tidak pakai baju sama sekali, nanti orang-orang malah kebingungan lihat saya," katanya sambil tersenyum.
Rieke dan Teten, atau biasa disebut pasangan Paten, mengenakan baju kotak-kotak ala Jokowi ketika mereka mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat, Sabtu (10/11/2012). Rieke pernah mengatakan bahwa baju kotak-kotaknya itu adalah modal satu-satunya untuk maju dalam Pilgub Jabar 2013. Rieke menyebutkan, baju itu adalah warisan dan perintah dari Jokowi.
"Saya dan Kang Teten memakai baju kotak-kotak ini adalah perintah dari Pak Jokowi, siapa yang tidak setuju silakan protes kepada Jokowi," kata Rieke.Sumber : bkompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar