Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Kamis, 22 November 2012

"From A to Z" Akun YouTube Pemprov DKI

"From A to Z" Akun YouTube Pemprov DKIBBCAkses ke YouTube di Afganistan diblokir pada hari Rabu (12/09).

Salah satu terobosan pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, adalah melalui transparansi kerja via situs pengunggah video, YouTube. Salah satu yang juga harus diapresiasi, selain yang berada di dalam video itu adalah sosok-sosok di belakang video tersebut yang setia mengikuti pergerakan Gubernur-Wakil Gubernur dan juga langsung mengunggahnya ke situs pengunggah video, YouTube juga dapat ditonton oleh semua orang di seluruh dunia.

Kepala Bidang Media Massa Dinas Komunikasi Informatika dan Masyarakat (Diskominfomas) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Rinta Imron mengatakan, ide pembuatan akun YouTube "Pemprov DKI" adalah sebagai wujud gebrakan baru pelayanan informasi Pemprov DKI kepada masyarakat luas.

"Kami enggak bisa ngomong kalau ide pembentukan akun tersebut adalah ide dari Diskominfomas DKI. Karena memang tugas Humas DKI itu adalah mengomunikasikan kerja Pemprov DKI sebagai pelayanan informasi. Kami melihat layanan informasi enggak seperti sebelumnya yang konvensional, seperti cetak, TV, dan radio. Dengan teknologi yang ada sekarang, sudah kami kembangkan itu," kata Rinta kepadaKompas.com, di Balaikota DKI, Jumat (23/11/2012).

Rinta mengatakan, sudah ada standar pelayanan yang diatur di dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam aturan tersebut terdapat petunjuk teknis dan arahan dari Kemenkominfo melalui penggunaan media baru, salah satu di antaranya adalah melalui penggunaan YouTube.

"Kebetulan ada arahan dengan pembentukan kinerja melalui situs YouTube," kata Rinta.

Ide penggunaan media YouTube ini, dikatakan oleh Rinta, sudah tebersit sejak pemerintahan mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo. Namun, karena belum adanya arahan saat itu, pihak Diskominfomas DKI tidak bisa menyalurkan ide mereka itu. Karena mereka juga baru akan melaksanakan ide itu sesuai dengan arahan pimpinan. Mereka kemudian mencoba-coba ide tersebut saat pesta pelepasan Foke.

Video tersebut diunggah pada 5 Oktober 2012 lalu dengan judul video "Pelepasan Bpk Fauzi Bowo sbg Karyawan Pemprov DKI Jakarta". Video berdurasi 15 menit 27 detik itu disukai oleh 14 viewers. Terlebih, saat transisi pemerintahan Jokowi-Basuki, ide penggunaan media YouTube ini langsung mendapat apresiasi penuh dari Basuki Tjahaja Purnama.

"Saat itu yang menyetujui Pak Wagub," katanya.

Rinta mengaku tidak ada persiapan khusus pihak Diskominfomas DKI untuk pembentukan tim YouTube ini. Mereka yang tergabung menjadi juru kamera dan fotografer juga merupakan orang yang sudah lama bekerja di Pemprov DKI. Selain itu, mereka juga bukanlah dari orang-orang yang sangat ahli dalam bidang IT ataupun sinematografi.

"Kami sama sekali tidak ada persiapan khusus, kami bekerja mengalir saja. Penggunaan media melalui YouTube itu tidak susah. Bisa kami ambil contoh citizen journalism yang mengambil gambar melaluihandphone atau seperti kasus Norman Kamaru, itu hal yang biasa," kata Rinta.

Ternyata, pelayanan informasi melalui penggunaan media YouTube ini mendapat opini publik yang sangat baik. Oleh karena itu, pihak Diskominfomas DKI akan tetap terus mendokumentasikan apa-apa yang sekiranya menjadi informasi penting untuk masyarakat DKI demi transparansi pemerintahan Jokowi-Basuki. Namun, dikatakan oleh Rinta, para pemberi komentar di akun Pemprov DKI diminta agar dapat selalu menjunjung tinggi sopan santun dan tata krama.

"Sejauh ini kami melihat opini publik cukup baik. Kami berharap masyarakat kita yang berkomentar untuk tetap menjaga tata krama dan sopan santun. Namun, memang komentarnya tetap kami saring kalau memang kami nilai terlalu vulgar dan kalimatnya melanggar norma. Sama-sama saja menghargai posisi orang. Kalau ada komentar jelek untuk satu pihak, sepanjang masih dalam konteks permasalahan ya enggak apa-apa," ujarnya.

Selain itu, Rinta mengaku belum ada komentar miring dari pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Berdasar pengamatan, di dalam komentar YouTube itu sering kali berkomentar miring tentang dinas-dinas yang mengikuti rapat tersebut, terlebih apabila dinas tersebut mendapat gertakan dari Basuki Tjahaja Purnama, sering kali para komentator memberi tanggapan miring kepada dinas.

"Sejauh ini belum ada komentar atau masukan dari dinas. Karena memang kami selalu berkoordinasi mengenai kegiatan kehumasan. Apabila media YouTube ini justru berdampak buruk, para pimpinan pasti juga mengerti. Namun, sampai saat ini aspirasi begitu hangat dari publik. Paling tidak bahwa kerja Diskominfo DKI kehumasan diapresiasi," ujarnya.

Tim humas peliput kegiatan Jokowi-Basuki sebanyak tiga tim. Masing-masing tim sebanyak empat posisi, yaitu sebagai juru kamera, fotografer, reporter, dan driver. Untuk juru kamera dan fotografer, dikatakan oleh Rinta, Diskominfomas DKI masing-masing memiliki lima personel.

"Kameramennya ada Madjid, Huda, Harun, Samlawi, dan Eko. Fotografernya juga ada lima, Firman, Rizal, Angga, Hasan, dan Rusmadi," ujarnya.

Sama seperti pekerja lainnya, para tim humas peliput kegiatan Jokowi-Basuki juga perlu beristirahat. Oleh karena itu, sistem kerja mereka adalah dengan bergilir. "Mereka digilir karena perlu istirahat. Kami gilir per hari kami ubah-ubah, karena jumlah personel kami juga tidak banyak. Namun, dengan volume kerja pemimpin kita yang tinggi, kami juga harus selalu menjaga kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Rinta.

Salah satu staf senior Diskominfo dan Kehumasan DKI yang biasa melakukan liputan video acara Gubernur/Wagub DKI mengakui, sejak adanya media YouTube itu, pihaknya sering kali mendapatkan hiburan baru, terutama saat membaca komentar-komentar yang terkadang nyelekit di video-video itu. Ia juga mengatakan, administrator akun Pemprov DKI kerap membalas komentar dari para viewers video tersebut.

"Kami juga pernah membalasnya. Kalau sekiranya ada yang bertanya atau sekadar mengingatkan dan yang memang sudah melanggar batas, ya akan dihapus komentarnya," ujar salah satu staf senior Diskominfo dan Kehumasan DKI yang juga merupakan administrator akun Pemprov DKI.

Berdasar pantauan Kompas.com, di ruang media terdapat sekitar lima monitor dan dua komputer. Spesifikasi komputer tersebut memiliki RAM 4GB, menggunakan Intel Prosesor i7 2,9 GHz, VGA 1 GB, dengan Nvidia 128 byte. Menurut administrator, komputer itu sudah digunakan sejak dua tahun lalu dan dapat dikatakan sudah menggunakan teknologi yang cukup mumpuni dan terbilang bagus.

"Kalau untuk anggaran internet sudah berlaku sejak kepemimpinan Pak Sutiyoso," kata administrator.

Dikatakan, pekerjaan mendokumentasikan kegiatan Jokowi-Basuki plus mengunggahnya ke YouTube tentunya menambah kesibukan mereka. "Kerjaan tambah banyak, tapi melihat respons publik banyak yang suka, semuanya malah jadi tambah semangat. Saya pribadi juga suka lihat komen-komen di YouTube. Fun-nya di situ, jadi lucu aja," katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto juga pernah ikut nimbrung memberikan komentar di video dalam akun Pemprov DKI tersebut. Sampai hari ini, video yang paling banyak ditonton dan membuat heboh adalah video dengan judul "08 Nov 2012 Wagub Bpk. Basuki T. Purnama Menerima Paparan Dinas Pekerjaan Umum". Video itu sudah ditonton oleh 1,282,657 viewers, yang disukai sebanyak 14.553viewers dan tidak disukai oleh 208 viewers. "Kebanyakan 93 persen netizen mendukung Pak Ahok di situ, he-he-he," ujar administrator.

Sumber : kompas.com

Pak Jokowi, Hajar Saja Lurahnya!

Pak Jokowi, Hajar Saja Lurahnya!

Ada saja pengalaman-pengalaman unik yang dialami Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, baik sebelum menjadi gubernur maupun sesudahnya. Kisah-kisah unik nan lucu itu pula yang kerap ia ceritakan dan menjadi perhatian warga yang mendengarnya.

Hal itu juga terjadi ketika Jokowi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power, Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Selain Jokowi, Fiona Kerr dari University of Adelaide Australia juga menjadi pembicara bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Mari Elka Pangestu.

Berbeda dari dua narasumber lain, yang menyampaikan presentasinya dengan duduk, Jokowi memilih berdiri dan menceritakan pengalaman kreatifnya. Jokowi mengatakan, kalau ia duduk justru tidak bisa lancar menceritakan pengalamannya.

"Dua puluh tiga tahun saya bekerja di barang-barang seperti yang tadi saya duduki, jadi agak kreatif sedikit-sedikit. Kemudian, tujuh tahun lalu, saya kecelakaan menjadi Wali Kota, nah itu mulai enggak kreatif," kata mantan Wali Kota Solo dan pengusaha mebel tersebut, Kamis (22/11/2012).

Setelah itu, kalimat demi kalimat mengalir dalam cerita Jokowi. Sewaktu menjadi Wali Kota Solo, misalnya, ia mengisahkan bahwa waktu itu ia menghadapi masalah dengan ajudannya yang berpostur lebih tinggi, besar, dan ganteng. Karena waktu itu Jokowi masih suka mengemudi sendiri, maka setiap kali hadir dalam acara-acara undangan, para tamu justru memberikan perhatian lebih besar kepada ajudannya.

"Problemnya, tamu-tamu yang datang ke saya, kok malah yang disalami ajudan saya, bukan saya. Haduh... satu bulan saya masih kuat, dua bulan enggak kuat, tiga bulan tambah enggak kuat, kemudian muncul ide kreatif saya," kata Jokowi, yang waktu itu berbobot 54 kg.

Jokowi kemudian mengganti ajudannya itu. Kali ini ia memilih ajudan dengan paras dan perwatakan tidak seperti sebelumnya. Yang lebih jelek, katanya. Mendengar itu, para pengunjung dalam acara itu sontak tertawa. "Selama tujuh tahun, akhirnya saya selamat karena yang disalami saya terus," ujarnya.

Ceritanya kemudian beralih ketika Jokowi mulai ke Jakarta dan menjadi gubernur. Menurutnya, satu hal kreatif yang pernah dilakukannya adalah saat ia melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke kantor kelurahan dan kantor kecamatan di Jakarta Pusat pada 23 Oktober 2012 atau seminggu setelah ia dilantik jadi gubernur.

Ia menuturkan, ketika itu ia datang ke satu kantor kelurahan sekitar pukul 07.30. Alih-alih menemui lurah setempat, Jokowi justru melihat kursi-kursi di kantor tersebut masih dipasang terbalik atau ditidurkan. Ia pun hanya menemui tiga orang pegawai di kantor kelurahan itu.

"Kemudian, saya perintahkan untuk membuka tempat pelayanan. Terus satu orang itu membuka handlepintu yang masih terkunci, saya tunggu saja. Satu handle kunci tak tunggu enggak kebuka-buka. Tak tunggu sudah hampir tiga gerombol kunci masih juga belum kebuka, ya sudah saya tinggal saja ke kelurahan yang lain," kata Jokowi. Riuh tawa audiens pun kembali membahana.

Sama seperti kelurahan yang ia datangi pertama kali, kejadian yang sama juga ia temui di kantor kecamatan dan kelurahan selanjutnya. Menurutnya, pagi itu baru separuh pegawai yang hadir di kantor lurah, demikian pula di kantor kecamatan. Camat dan lurahnya pun tidak ada sehingga Jokowi gagal bertemu dengan mereka.

"Pegawai kecamatan itu mencoba kreatif. Dia menaruh tulisan 'Buka', ya saya senang. Tapi saya enggak kalah kreatif. 'Ini tulisannya buka, tapi kok saya lihat-lihat malah loketnya tutupan.' Kalah kreatif sama saya pegawainya," kata Jokowi yang kembali mengundang gelak tawa pengunjung.

Di akhir kisah pengalamannya, Jokowi menceritakan, saat ia melakukan sidak di kelurahan dan kecamatan, banyak warga yang saat itu melihatnya sidak menyuruhnya untuk menghajar lurah dan camatnya. "Pas sidak itu, mungkin yang melihat saya ada seribu penduduk. Begitu saya hadir, mereka teriak, 'Pak Jokowi, dihajar saja camatnya, hajar saja lurahnya.' Ha-ha-ha... lha ini apa, kenapa saya harus menghajar mereka... ha-ha-ha," canda Jokowi yang mendapatkan tepuk tangan meriah dari pengunjung.

Sumber : kompas.com

Jaya Suprana Sebut Jokowi Mahadewa

Jaya Suprana Sebut Jokowi Mahadewa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo didapuk menjadi pembicara dalam acara Indonesia Creative Power Pekan Produk Kreatif Indonesia  yang diselenggarakan di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan. Jokowi didapuk menjadi pembicara bersama dengan Fiona Kerr dari University of Adelaide dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Mari Elka Pangestu.

Dalam acara ini, Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), Jaya Suprana, juga bertindak menjadi moderator. Saat Jaya Suprana memanggil pembicara untuk maju ke panggung, Jaya Suprana memanggil nama Jokowi dengan mahadewa. 

"Mari kita sambut mahadewa kita yang memang siap merapikan kacau-balaunya kota ini, Jokowi," kata Jaya Suprana di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (22/11/2012). 

Jokowi pun hanya tertawa dan menggelengkan kepala saat naik ke atas panggung. Setelah itu, Jaya Suprana kembali mengeluarkan celetukannya. 

"Sebenarnya saya kecewa Pak Jokowi menjadi gubernur karena harapan saya Pak Jokowi itu jadi presiden," kata Jaya. Mendengar itu, Jokowi pun tidak berkomentar.

Jokowi di acara tersebut akan mempresentasikan mengenai "Peran Pemerintah Daerah dalam Membangun Kota atau Daerahnya sebagai Sentra Ekonomi Kreatif". 

Sebelumnya, Jokowi sempat menelusuri pameran hasil karya kreatif anak Indonesia. Ia mampir ke stan Toys Sculpture Indonesia, stan lukisan-lukisan wajah, dan juga mampir ke stan kartunis. Saat berada di stan kartunis, Jokowi meminta untuk menggambar wajahnya. 

"Saya ingin digambar wajah saya, ya," kata Jokowi. 

Setelah itu, ia juga melihat stan hasil karya warga binaan narapidana lembaga pemasyarakatan. Ia juga  mampir ke stan Kompas Gramedia. Jokowi diajak untuk bermain gim sensor Kompas. 

Humas PPKI 2012 I Gusti Ngurah Putra mengatakan, melalui PPKI 2012, Kemenparekraf ingin membuat wadah untuk pemerintah di berbagai negara yang memiliki fokus dalam ekonomi kreatif untuk dapat belajar dan saling memahami satu sama lain. 

"Proyeksi jangka panjang yang diharapkan dari pertemuan negara-negara ini adalah membentuk aliansi strategis dalam ekonomi kreatif yang berkontribusi dalam mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi kreatif," kata I Gusti Ngurah Putra.

 Sumber : kompas.com

Bamus Betawi: Jokowi Itu Joko Betawi

Bamus Betawi: Jokowi Itu Joko BetawiGubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meninjau kawasan wisata budaya Betawi, Setu Babakan, Jakarta, Rabu, (21/11/2012).

Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disambut meriah warga yang tinggal di kawasan wisata Setu Babakan, Jakarta Selatan. Tokoh-tokoh Betawi yang berasal dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi pun menyambut Jokowi sebagai warga Betawi dan mengartikan nama Jokowi sebagai Joko Betawi. 

"Gubernur DKI kita ini adalah gubernurnya Betawi. Nama gubernur kita saja sudah mencerminkan kebetawian. Jokowi, kepanjangan Joko Betawi," kata Ketua Lembaga PBB Setu Babakan, Abdul Syukur, di Setu Babakan, Jakarta, Rabu (21/11/2012). 

Bamus Betawi juga merencanakan akan memberikan kehormatan kepada Jokowi untuk menjadi warga Betawi. Sebab, pemikiran Jokowi dianggap sejalan dengan pikiran masyarakat Betawi.

"Kalau kita lihat, pola pikirnya Pak Jokowi ini nyambung dengan masyarakat Betawi. Karena itu, mungkin suatu saat Jokowi akan kita nobatkan sebagai orang Betawi. Nanti, mungkin sebelum akhir tahun, akan kita nobatkan dengan adat dan budaya Betawi," kata Badan Penasihat Bamus Betawi DKI, Effendi Yusuf. 

Effendi berharap Jokowi dapat memelihara budaya Betawi dan keberagaman budaya hidup di Jakarta. Ia juga menyampaikan terima kasih atas komitmen Gubernur DKI untuk memelihara pelestarian budaya Betawi dengan mempercepat pembangunan kampung wisata Setu Babakan. 

"Sekarang masyarakat Betawi sudah memanggil Pak Gubernur dengan sebutan Bang Wi dan menganggap Jokowi adalah Joko Betawi," katanya. 

Dalam upaya membetawikan Jakarta, Jokowi juga akan membuat karakteristik khusus Betawi pada setiap bangunan di Jakarta. Mulai tahun depan, Pemprov DKI akan membangun pasar bernuansa Betawi dan seluruh bangunan di Jakarta harus memasang ornamen Betawi. 

Dalam hal ini, Jokowi telah menginstruksikan kepada camat dan lurah agar setiap bangunan kantor kecamatan dan kelurahan, khususnya bagian depan bangunan, diberikan aksen, nuansa, dan ornamen Betawi. 

"Saya ingin segera memutuskan hal-hal yang menyangkut Betawi. Saya ingin memunculkan karakter itu. Saya sudah pernah membahas dengan Kadis Tata Ruang, Kadis P2B, dan Kadis Perumahan agar IMB baru dapat memaksa bangunan yang ada dengan karakter Betawi dimunculkan," kata Jokowi.

Sumber: kompas.com