Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Rabu, 07 Mei 2014

Kampanye Hitam "RIP Jokowi" Beredar di Facebook

Facebook Beredar kampanye hitam di Facebook.

Jelang Pemilihan Presiden 2014, kampanye hitam menyerang Joko Widodo, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Di Facebook dan Twitter, beredar gambar ucapan dukacita untuk Ir Herbertus Joko Widodo. Ada foto Jokowi di gambar tersebut.

Bentuk gambar tersebut berupa iklan pengumuman kematian yang sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercantum tulisan yang mengumumkan "kematian" Jokowi pada 4 Mei 2014.

Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya.

Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai di mana "jenazah" Jokowi akan dikebumikan. Jenazah akan disemayamkan pada di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada Selasa 6 Mei 2014.

Sebagai pentutup pada foto pengumuman tersebut, tercantum nama istri Joko Widodo, Iriana Widodo sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pemasang iklan. Selanjutnya, tertulis nama Megawati Soekarno Putri sebagai pihak yang ikut "berdukacita"

Turut berduka cita : Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014.

Dari mana asal muasal gambar ini beredar belum diketahui. Akan tetapi, foto tersebut mengundang komentar dari pengguna Facebook. Kebanyakan menganggap gambar ini adalah kampanye hitam.

Ini adalah kampanye hitam paling brutal yang pernah aku temui. Bisa jadi sebuah "kode" pembunuhan berencana atau semacamnya. Sama sekali tidak lucu. Yang bikin ini psikopat banget deh.

Gambar ini awalnya beredar via twitter. Sedih kalau pemilu kita isinya kayak gini,  tulis pemilik akun Syahar Banu melalui Facebook-nya.

Kampanye frontal. Pelecehan nih. Betapa buruk perselisihan politik di negri ini, tulis pemilik akun Facebook Dialpha Yerico.

Astagfirullah.. Ulah siapa ini? Ini perpaduan fitnah, character assassination dan melempar isu murahan SARA (karena dengan isu2 lain nggak berhasil), tulis pemilik akun Niken Styawati.

Belum ada tanggapan dari Jokowi perihal hal ini.

Sumber: kompas.com

Jokowi, Ical dan Prabowo Diundang ke Pelantikan Wali Kota Makassar


Joko Widodo, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie (kiri-kanan)

Walikota dan Wakil Walikota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto dan Syamsu Rizal akan dilantik di Anjungan Pantai Losari, Kamis (8/5/2014) sekitar pukul 10.00 Wita. Dalam acara pelantikan itu, panitia pelantikan mengundang tiga tokoh yang selama ini dibicarakan sebagai bakal calon presiden (capres) dalam Pemilu Presiden 2014.

Ketika dikonfirmasi, Kasubag Pemberitaan Humas Pemkot Makassar, Hamzah Bakri Muhammad, mengatakan, ada 75.000 undangan pelantikan yang disebar. Dari total undangan itu, tiga bakal capres turut diundang.

"Panitia pelantikan mengundang capres, Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo. Tidak tahu kalau mereka datang atau tidak, yang jelas undangan sudah disampaikan. Turut diundang juga seluruh ketua partai," kata Hamzah, Rabu (7/5/2014).

Selain itu, panitia juga mengundang tamu-tamu kehormatan dari luar negeri di antaranya petinggi sejumlah negara, sejumlah walikota dari negara-negara maju dan negara tetangga serta para investor. Rencananya, ada puluhan walikota dari luar negeri yang akan hadir.

Sementara itu, Anjungan Pantai Losari dipilih sebagai lokasi pelantikan atas pertimbangan aspek budaya. Dimana, Anjungan yang berdaya tampung puluhan ribu orang itu dinilai sebagai ikon Kota Makassar.

"Dana APBD yang digunakan untuk acara pelantikan yang disahkan oleh DPRD Makassar sebesar Rp 500 juta. Acara pelantikan mulai pukul 10.00 Wita hingga selesai. Ya paling sekitar satu jam acara. Kita ambil lokasi Anjungan Pantai Losari, karena icon Makassarnya yang berdaya tampung banyak di ruang terbuka. Apalagi, di sekitar Anjungan Pantai Losari banyak hotel yang bisa ditempati para undangan menginap," jelasnya.

Dari pantauan Kompas.com, lokasi pelantikan sudah disterilkan dan telah didirikan tenda-tenda mulai dari Anjungan Pantai Losari hingga ke badan Jl Penghibur. Lokasi pelantikan sementara dihiasi sedemikian rupa menambah keindahan Pantai Losari.

Sumber: kompas.com

Rabu, 30 April 2014

SBY Berpesan kepada Presiden Berikutnya, Ini Jawaban Jokowi...


Bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Jl Surapati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, seusai pertemuan dengan para duta besar negara sahabat, Senin (14/4/2014) malam.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki pesan kepada presiden selanjutnya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) terakhirnya sebagai presiden di Hotel Bidakara, Rabu (30/4/2014). Menanggapi hal tersebut, bakal calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, mengapresiasi pesan-pesan dari SBY.

"Tentu saja ada program yang sama dan tidak sama untuk dilanjutkan. Kalau program yang baik-baik, ya diteruskan. Yang kurang pas, tidak dilanjutkan," kata Jokowi seusai mengikuti Musrenbangnas.

Kendati demikian, Jokowi enggan menjelaskan lebih detail program-program SBY mana saja yang kelak tidak akan dilanjutkannya jika ia terpilih menjadi presiden. Menurut Jokowi, satu hal yang tersulit adalah bagaimana mengimplementasi dan mengeksekusi sebuah program.

Di samping itu, menurut dia, unsur manajemen kontrol juga penting diterapkan dalam sebuah pemerintahan, baik itu di tingkat kota, provinsi, maupun negara. "Memang menurut saya, kontrol di lapangan itu harus diperkuat. Masih banyak (program) yang harus kita kejar dan kita perkuat," kata Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden SBY menitip pesan kepada presiden selanjutnya agar dapat memperkuat perekonomian Indonesia. Dalam lima atau sepuluh tahun lagi, seharusnya Indonesia dapat menjadi negara emerging economy yang kuat.

Presiden juga berpesan agar pemerintah selanjutnya mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum, memberantas korupsi tanpa pandang bulu, menciptakan kondisi politik yang stabil, serta meningkatkan kualitas demokrasi.

Ia juga berharap agar TNI dan Polri dapat terus menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Dalam menghadapi globalisasi, Presiden juga mengingatkan agar Indonesia mempersiapkan diri. Globalisasi, katanya, dijadikan sebagai peluang.

"Mari cerdas, jangan kurung diri. Mari kita outreach untuk menang. Indonesia akan menjadi regional power dan global player," kata Presiden.

Sumber: kompas.com

Ini Pendapat Ahok jika Jokowi Kalah Pilpres.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berbincang dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama seusai menandatangani komitmen dan sosialisasi pengendalian gratifikasi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2014). Provinsi DKI Jakarta menempati posisi tertinggi pelaporan gratifikasi tahun 2013 yang mencapai 970 laporan. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin legitimasi Joko Widodo sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta tidak akan runtuh meski ia nantinya tidak terpilih menjadi presiden Indonesia.

Menurut dia, asal tetap fokus membenahi Jakarta, ia yakin warga Jakarta tidak mempermasalahkan keputusan Jokowi yang saat ini maju dalam bursa calon presiden saat baru menjalani masa jabatannya sebagai gubernur selama 1,5 tahun.

"Cuma masalah malu tidak malu saja. Kalau bisa berhasil benahi Jakarta 2-3 tahun, orang juga akan lupa," kata Basuki saat berbincang di kantor redaksi harian Kompas, Selasa (29/4/2014).

Selain itu, kata dia, kalaupun nantinya Jokowi masih menjadi gubernur dan presidennya adalah Prabowo Subianto, ia tetap yakin Prabowo akan mendukung program-program Jokowi.

"Kalau Pak Prabowo jadi presiden, saya yakin dia tidak akan mempersulit (Jokowi) karena kan wakilnya Ahok. Jadi, ya aman-aman saja," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Pemilu Presiden 2014 diyakini hanya akan memunculkan nama Jokowi dan Prabowo sebagai kandidat calon. Namun, saat ini baru Jokowi yang hampir dapat dipastikan maju karena telah mendapat 25 persen suara seusai deklarasi dukungan dari Partai Nasional Demokrat beberapa waktu lalu. Sementara Prabowo masih mencari dukungan partai lain karena persentase yang dimiliki partainya hanya sekitar 12 persen. Untuk bisa maju mencalonkan diri, Prabowo harus bisa menggaet minimal dua partai menengah sebagai teman koalisi.

Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/30/0956065/Kata.Ahok.jika.Jokowi.Kalah.Pilpres.