Gubernur Jakarta Joko Widodo mengawali blusukan di musim penghujan dengan meninjau Pintu Air Jembatan Merah, Senin (13/1/2014).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku, selama ia menjabat, sederet perusahaan antre ingin memberikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kota Jakarta. Hal itu dikatakan Jokowi kepada wartawan, di Balaikota, Senin (27/1/2014) malam.
"Asal tau saja ya, sejak jadi gubernur itu yang namanya CSR itu antre panjang banget. Jadi yang gitu-gitu biasalah," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, ia tak memedulikan motif pemberian CSR tersebut, selain untuk pengembangan kota. Pernyataan Jokowi ini merespons sumbangan salah satu pengusaha yang memberikan 10 bus transjakarta dan uang Rp 6 miliar untuk korban banjir. Alasan pemberian hibah ini karena Jokowi dianggap prorakyat.
"Ya ndak tau, tanyakan ke mereka. Jangan tanya saya," kata Jokowi.
Ia memastikan pendapatan yang bakal dihasilkan oleh bus-bus tersebut akan menambah pendapatan asli daerah (PAD). Sementara terkait dasar hukum langkah tersebut, Jokowi mengaku tidak tahu-menahu. Yang penting, kata dia, tak ada penyelewengan dana bantuan dan arahnya untuk kepentingan rakyat.
"Saya ndak urusin sampai dasar hukum, kok tanyakan ke saya. Saya itu ngertinya yang penting berguna bagi rakyat banyak loh. Wong saya juga jamin ndak ngambil uang dari situ," ujar Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapatkan perhatian Tahir Foundation karena dianggap prorakyat. Kumpulan pengusaha yang bergerak di bidang kemanusiaan itu menyumbang 10 bus transjakarta dan uang sebesar Rp 6 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta untuk warga korban banjir.
Ketua Tahir Foundation, Tahir, mengatakan, hibah kepada rakyat melalui Pemprov DKI Jakarta adalah yang pertama kali. Pada masa pemerintahan sebelumnya, Tahir Foundation biasanya langsung membantu para warga yang membutuhkan.
"Kami bantu hanya karena Pak Jokowi. Dia itu prorakyat, jujur, dan lugas," ujar Tahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar