Gubernur DKI Joko Widodo mengangkat kandang berisi monyet di pelataran Monas, Rabu (23/10/2013). Monyet-monyet itu hasil razia Satpol PP terhadap topeng monyet di Jakarta.
"Meski ada yang katakan Jokowi 'Gubernur Monyet', tidak apa-apa. Konsekuensi dari kebijakan dan keputusan," ujar Jokowi saat berpidato dalam acara peresmian 42 Kelurahan Sadar Hukum di Gedung Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Jokowi mengatakan, penertiban topeng monyet adalah salah satu upaya Pemprov DKI untuk menciptakan ketertiban. Sebab, para pelaku seni topeng monyet selama ini mengganggu ketertiban umum dengan menggelar atraksi di jalan raya.
"Sebetulnya bukan topeng monyet yang kami ingin manage. Tapi, kalau main topeng monyet di perempatan, ganggu ketertiban umum," ucap Jokowi.
Jokowi juga mengatakan penertiban monyet juga dalam rangka menghindari warganya tertular penyakit yang diidap monyet sesuai hasil pemeriksaan bahwa ada monyet yang terserang penyakit TBC, hepatitis, sampai cacingan.
"Dan kami cek ke Kampung Monyet. Anak-anaknya ada yang kena hepatitis dan TBC. Saya kira nilai yang perlu kita gerakkan. Perlu kita lakukan," ujar Jokowi.
Jokowi yakin, penertiban monyet yang biasa dipekerjakan dalam kesenian topeng monyet jalanan sudah berhasil sehingga banyak daerah lain mengikutinya.
Jakarta sebagai barometer bagi daerah lain, kata Jokowi, diharapkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain.
Sumber kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar