Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam public hearing MRT, Rabu (20/2/2013), di Balaikota Jakarta.
Pihak PT MRT Jakarta terus didesak untuk segera memberikan paparan detail terkait kelanjutan pembangunan megaproyek angkutan massal berbasis rel (mass rapid transit/MRT). Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus menyatakan keinginannya untuk segera mengeksekusi pembangunan proyek yang telah mangkrak bertahun-tahun itu.
Dijumpai di Balaikota Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi berkali-kali mengungkapkan rencana percepatan pembangunan MRT. Ia mulai gundah karena selama lima bulan memimpin Jakarta putusan pembangunan MRT itu belum juga bisa diputuskan.
"Nunggu sudah lima bulan ini kan. Saya menunggu terus, enggak kuat saya menunggu terlalu lama kayak gini. Saya ingin itu segera, putuskan, segera ngecor," kata Jokowi, Senin (11/3/2013).
Saat ditanya mengenai ancaman pergantian direksi PT MRT Jakarta, Jokowi mengaku ada kemungkinan seperti itu. Namun, dirinya belum mau berbicara lebih mengingat ada tenggat waktu yang telah diberikan pada PT MRT Jakarta untuk melengkapi dokumen, seperti skema pembiayaan dan rencana pembangunannya.
"Saya kan biasanya seperti itu (mengganti), entah monorel atau MRT, entah apa. Enggak kuat, saya kan enggak kuat (menunggu lama-lama)," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Surakarta ini berjanji akan mebentuk tim pengkaji MRT sebelum mengeluarkan putusan pembangunannya. Sejatinya, tim pengkaji telah ada di intern PT MRT Jakarta, tetapi dianggap belum mengakomodasi aspirasi masyarakat Jakarta.
Jokowi menjelaskan, kehadiran masyarakat dalam tim pengkaji diharapkan mampu merumuskan hasil kajian yang akurat dan berimbang. Ia mengaku khawatir MRT yang memakan biaya Rp 15 triliun tak memberikan dampak positif yang sebanding atau malah merugikan masyarakat.Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar