Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Jumat, 23 Agustus 2013

Usulan Jokowi-Ahok Modali BUMD Terancam Ditolak DPRD

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama menerima ucapan selamat usai pelantikan mereka di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2012). Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih ini dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk masa jabatan 2012-2017.

Usulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal suntikan modal kepada sejumlah BUMD melalui APBD Perubahan terancam ditolak oleh Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta. Anggota Banggar DPRD DKI, Andika, menjelaskan, pembahasan penyertaan modal di tingkat Komisi C akan dilaksanakan pekan depan.

Pihaknya pun masih akan mendalami usulan suntikan dana yang direncanakan dengan besaran Rp 2 triliun itu. "Kita sangat mau tahu, itu dana untuk apa. Khususnya dana ke Bank DKI. Jangan sampai Modal itu tidak ada tujuan pasti," ujarnya saat dihubungi wartawan pada Jumat (23/8/2013) siang.

Khusus untuk Bank DKI, kata Andika, di RAPBDP tercantum penyertaan modal sebesar Rp 450 miliar. Namun, berdasarkan informasi terkini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta malah menambah jumlah penyertaan modalnya menjadi Rp 1 triliun.

"Enggak akan kami kasih, karena apa, melihat pembukuan laporan keuangan, biaya operasional naik 70 persen. Artinya jangan sampai modal itu hanya untuk menutupi biaya operasional," tuturnya.

Andika menegaskan, seharusnya dengan suntikan modal Rp 450 miliar, Bank DKI harus membuktikan kontribusi yang baik kepada Pemprov DKI. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang tak memberikan kontribusi serta kinerja yang bagus.

Andika pun menilai penyertaan modal dalam jumlah besar itu memiliki motif tertentu. "Soalnya dari APBD Rp 50 triliun, hanya Rp 8 triliun yang ditaruh di Bank DKI. Sisanya di bank lain. Tidak tahu apa motifnya. Apa laba atau ada motif lain," ujarnya.

APBD DKI Jakarta 2013 sebesar Rp 49,9 triliun. Namun, anggaran bisa berubah sesuai dengan RAPBDP yang akan dilaksanakan pada September 2013. Tambahan itu diperuntukan bagi penyertaan modal beberapa BUMD DKI.

Gubernur DKI Joko Widodo mengungkapkan, pihaknya yakin dana berbentuk penyertaan modal tersebut sesuai dengan program yang telah direncanakan serta bermanfaat bagi masyarakat DKI Jakarta.

Sumber: kompas.com

Qatar Ajak DKI Jakarta Kerja Sama Olah Limbah

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Qatar Deddy Saiful Hadi mengajak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dalam bidang pengolahan limbah dengan bentuk perusahaan patungan. Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, Pemprov menerima ajakan tersebut.


"Makanya kita join saja masuk ke sini dan mereka mau bangun usaha disini. Kalau mau bawa duit ke sini, boleh-boleh saja," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Perusahaan itu nantinya akan diberi nama New Doha atau New Qatar. Pihak Qatar akan berkontribusi dalam bentuk penanaman modal dalam pembangunan pengolahan air limbah di Jakarta. Sebagai timbal balik, Pemprov DKI membantu penyaluran tenaga kerja untuk bekerja di Qatar.

Basuki juga mengatakan, kerja sama ini tak membuatnya mempertimbangkan mengirim Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI untuk studi banding ke Qatar. Basuki mengaku akan lebih senang, jika Dubes RI untuk Qatar membagikan ilmu saat kembali ke Tanah Air.

"Daripada kita studi banding ke sana, mending dubesnya saja yang datang, dan semua SKPD mendengarkan," tandas Basuki.

Sumber: kompas.com

"Jokowi Nyapres, yang Lain Ctrl-Alt-Del"

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dua dari kiri) dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya (tiga dari kiri) tengah berdiskusi soal desain Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur.

Mantan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, mengungkapkan, figur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ada tandingannya untuk saat ini. Jika Jokowi jadi mencalonkan diri sebagai presiden RI pada pemilu, calon lain menurutnya akan tetap tersingkir.

"Pak Jokowi nyapres, ya yang lain control-alt-delete. Seperti di komputer itu loh, terhapus semuanya," ujar Rizal Ramli kepada wartawan seusai bertemu Gubernur DKI Joko Widodo di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2013) malam.

Rizal mengungkapkan, terdapat beberapa indikator yang mendasari pernyataannya itu. Pertama, soal keberpihakan Jokowi kepada rakyat, berbagai kebijakannya dengan target rakyat ekonomi menengah ke bawah, dan dimulai dengan pendekatan yang komunikatif.

"Keberpihakannya jelas. Pembenahan warga kumuh, relokasi bantaran kali, semuanya dia lakukan dengan merangkul, duduk bareng. Saya sangat senang perlakuan dia ke rakyat," ujarnya.

Kedua, lanjut Rizal, karakter kepemimpinannya sangat kuat ketimbang sejumlah tokoh republik ini. Jika beberapa pemimpin menjadi "tangan besi" bagi masyarakat yang tak bisa diatur, Jokowi menurutnya hadir bagai es yang mendinginkan hati rakyatnya. Hal itu dilihat dari respons rakyat kepadanya.

"Hari gini pakai kekerasan, ya enggak laku. Rakyat itu mau dengar pemimpin yang juga dengar langsung dari pemimpinnya. Jokowi datang saat yang tepat, saat kekerasan ditolak," lanjutnya.

Meski demikian, kata Rizal, cukup sulit memprediksi apakah orang nomor satu di DKI Jakarta itu akan maju mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Indonesia. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menurut Rizal merupakan kunci dari pencalonan itu.

Kedatangan Rizal ke Balaikota diakuinya hanya membicarakan soal kebijakan Jokowi membenahi Jakarta. Ia menampik membicarakan rencana pencalonan Jokowi duduk menjadi RI 1.

Sumber: kompas.com

Jokowi Ingin Wujudkan Impian Bung Karno di Waduk Ria Rio

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dua dari kiri) dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya (tiga dari kiri) tengah berdiskusi soal desain Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun amfiteater atau panggung opera sebagai fasilitas penunjang di Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Jakarta Timur. Menurut Basuki, salah satu yang belum dilakukan mantan Presiden RI Soekarno adalah membangun opera house. Dengan membangun amfiteater di waduk itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin melanjutkan cita-cita Bung Karno.

"Benar, itu opera house. Istilahnya Pak Gubernur, membangun Jakarta itu ide-ide dari Bung Karno," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Menurut Basuki, Bung Karno menginginkan pembangunan sebuah gedung opera dan Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta. Satu yang sudah terwujud adalah GBK di Senayan, Jakarta Pusat. Oleh karena itu, Jokowi ingin mewujudkan cita-cita Bung Karno dengan membangun gedung opera di Jakarta.

Menurut Basuki, agar semua kalangan warga dapat menikmati opera house, Pemprov DKI sedang mengkaji biaya tiket menikmati pertunjukan. "Yang tidak mampu, kita kasih free, ada masanya kita berikan free. Enggak bisalah semua harus free, mau dibiayai dari mana itu," kata Basuki.

Jokowi berencana menyulap Waduk Ria Rio sehingga memiliki banyak kelebihan ketimbang Waduk Pluit. Waduk yang berada persis di sebelah timur perempatan Cempaka Putih itu mulai ditata pada September 2013.

Jokowi ingin kawasan tak terurus itu menjadi tempat penampungan air, ruang terbuka hijau (RTH), ruang aktivitas publik, sekaligus menjadi ladang bisnis Pemprov DKI. Tak hanya gedung serbaguna yang akan berdiri di sisi timur, sisi yang saat ini masih berdiri 500 kepala keluarga, di sisi selatan waduk akan dibangun hotel bintang empat.

Sesuai desain, di sisi barat akan dijadikan sentra bisnis. Sementara di sisi utara akan dibangun RTH dengan beragam fasilitas, mulai dari taman osmosis, amfiteater, hutan kota, dan taman pasif. Adapun di sisi timur akan dibangun gedung serbaguna yang menghadap ke waduk dengan amfiteater di depannya serta akan dibangun taman pasif serta arena olahraga.

Kawasan Waduk Ria Rio akan dibangun oleh empat instansi. Di sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Di sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Adapun normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Anggaran penataan menggunakan APBD DKI dengan total senilai Rp 1 triliun.

Sumber: kompas.com