Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 09 Maret 2013

Jokowi: Masalah Premanisme Urusan Aparat

Jokowi: Masalah Premanisme Urusan Aparat
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi warga yang tinggal di kawasan eks Taman BMW Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2013). Jokowi menindaklanjuti laporan warga terkait penggusuran pemukiman untuk pembangunan Stadion BMW.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyerahkan seluruh permasalahan premanisme yang kini marak di ibu kota kepada aparat keamanan. Hal ini disampaikan Jokowi seusai mengunjungi warga eks Taman BMW (Bersih, Manusiawi, Berwibawa) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2013) ini.

"Itu urusannya aparat," kata Jokowi singkat, menjawab pertanyaan wartawan soal premanisme.

Sementara itu terkait penangkapan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules Rosario Marshal, Jokowi enggan berkomentar. Kembali ia menyerahkan semua persoalan hukum kepada pihak yang berwajib, yaitu Polda Metro Jaya.

"Eggak tahu, itu urusan Polda," katanya.

Untuk diketahui, GRIB yang dipimpin Hercules merupakan organisasi masyarakat yang selalu mendukung Partai Gerakan indonesia Raya (Gerindra). Saat Pilkada DKI Jakarta 2013, Hercules pun mendukung langkah Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai orang nomor satu dan nomor dua di ibu kota.

Hercules dan kawanan-kawannya ditangkap di Perumahan Kebon Jeruk Indah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat petang. Penangkapan itu dipicu oleh laporan mengenai pemecahan kaca toko Tjakra Multi Strategi oleh kelompok Hercules di dekat perumahan tersebut.

Aparat Polres Metro Jakarta Barat yang tengah melakukan apel mingguan di kompleks pertokoan itu kemudian mencokok lima orang anggota kelompok Hercules. Hercules juga tidak menerima anggotanya dibawa polisi. Sempat terjadi cekcok antara polisi dan kelompok Hercules sehingga aparat memanggil anggota Reserse Mobil Polda Metro Jaya.

Anggota Resmob Polda datang dengan menggunakan lima mobil patroli dan menjemput paksa Hercules beserta 45 kawannya. Setelah itu, Hercules dan kawan-kawannya dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Hercules dibawa dengan menggunakan mobil sedan patroli, sedangkan 45 anggotanya diangkut dengan empat angkutan kota M11. Terlihat juga kakak Hercules, Ferry, yang ikut digelandang ke Mapolda Metro Jaya.

Sumber: merdeka.com

Antara Prabowo, Jokowi dan Hercules

Antara Prabowo, Jokowi dan Hercules

Ada hubungan dan keterkaitan antara sosok Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules. Tidak jelas kapan hubungan mutualisme ini mulai terjalin, yang pasti hubungan tersebut terlihat saat Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

GRIB yang dibentuk oleh Hercules nyatanya, menyertakan nama Prabowo sebagai Dewan Pembina. Bukan tanpa alasan, Hercules ngefans dengan sosok Prabowo. Selain mengaku dirinya dekat dengan Prabowo sejak di Timor-Timur, bekas penguasa Tanah Abang Jakarta ini juga dengan terang-terangan mendukung Prabowo sebagai presiden RI.

"Harga mati Pemilu 2014 Prabowo jadi presiden. Siap mendukung Prabowo dalam pilpres dan Gerindra memenangkan Pemilu 2014. Tidak ada figur selain Prabowo yang pantas menjadi presiden. Kecewa dengan SBY, dipenjara dan dihukum dengan tidak benar," ujar Hercules dalam sambutan pembukaan DPP GRIB di Kemanggisan Jakarta, Minggu (20/5).

Melihat jumlah dukungan yang meluap dari pihak Hercules, Prabowo merasa diuntungkan. Melihat kesempatan emas ini, dengan serta merta Prabowo langsung menginstruksikan massa GRIB untuk membantu kemenangan Jokowi-Ahok di Pilkada Jakarta pada Juli lalu. Bukan hanya itu, massa GRIB diserukan untuk mengawasi KPU dalam Pilgub DKI Jakarta.

"Saya imbau GRIB dan Gerindra mengecek daftar pemilih, nama tidak jelas sangat berbahaya mengancam demokrasi dan sangat keji. GRIB untuk turun cek beri tekanan ke KPU, yakinkan mereka ini membahayakan," ujar Prabowo di Jakarta (20/5).

Sang pengemban amanah, Hercules langsung menyambut instruksi Prabowo dengan takzim. Ribuan pengikut Hercules dikerahkan untuk mengawasi proses demi proses dalam Pilgub DKI Jakarta, termasuk pendataan DPT.

"Dewan pembina partai mengarahkan untuk mengawasi pendataan DPT. 50 ribu anggota akan mengawasi pendataan pemilih. Agar tidak terjadi lagi data pemilih ganda" kata Hercules saat dihubungi merdeka.com, Senin (21/5).

Dukungan juga terlihat ketika pasangan Jokowi-Ahok berkampanye, berbondong-bondong simpatisan Hercules ikut mengamankan kampanye. Saat itu adalah pemandangan wajar melihat Hercules, Prabowo dan Jokowi tampil bersama.

Kini, Hercules jatuh dalam lubang masalah. Hercules terancam dibui akibat sikap premanismenya melawan polisi. Apa sikap Prabowo dan Jokowi, kita tunggu saja.

Sumber: merdeka.com

Ahok tak gentar diancam dibunuh

Ahok tak gentar diancam dibunuh

Sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, kegalakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selalu ramai dibicarakan. Saking galaknya dan berani merombak birokrasi di Pemprov DKI, sampai ada temannya mengingatkan agar tidak terlalu galak.

Ahok menceritakan, temannya itu mengingatkan jika galak-galak dan berani melawan arus maka bisa saja ada orang yang membunuh. Namun saran dari temannya itu tak dihiraukan.

"Yang kedua itu saya berani karena banyak teman-teman yang khawatir, banyak teman-teman yang eh hati-hati lu jangan macem-macem nanti banyak yang ancem bunuh, eh temen yang satu lagi bilang enggak usah takut semua orang pasti mati. Kalau lu mati sekarang lu udah ngetop, nama lu udah dicatat, lu mati dibunuh karena dibela rakyat, ya lu untung, jadi saya kira bener juga, mati pun untung," kata Ahok usai bertemu dengan siswa Sekolah Staf dan Pimpinan Perwira Tinggi (Sespimti) Polri di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/3).

Bahkan, saat menerima siswa Sespimti itu sampai ada yang menanyakan mengapa begitu berani. Apa tidak takut?

"Saya bilang, pak saya ini bukan pemberani, pak. Semua orang takut mati, pak. Cuma saya ini sudah lewat takutnya pak. Kalau saya takut mati ya tidak memungkinkan saya hidup lebih lama," ujar Ahok.

Ahok mengaku tidak gentar jika ada orang yang mengancam. Ia siap mati untuk membela rakyat.

"Bahasa kerennya apa? Ya kalau kita mati, ya untung, semua orang mati bawa nama, kita akan dikenang sebagai orang dibunuh gara-gara belain rakyat. Kalau kita hidup, kerja kita menuhin otak, perut, dompet rakyat. Itu aja sih," tandasnya.

Sumber: merdeka.com

Cari lurah dan camat, Jokowi seleksi puluhan ribu PNS DKI

Cari lurah dan camat, Jokowi seleksi puluhan ribu PNS DKI
pns. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Pemprov DKI Jakarta tidak akan membuka pegawai negeri sipil (PNS) dari luar DKI untuk ikut seleksi lelang jabatan yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Sebab, saat ini sudah ada 44.990 PNS di DKI Jakarta yang memenuhi syarat untuk ikut dalam seleksi tersebut.

"Enggak bisa, kan kemarin kita sudah putuskan (PNS dari luar DKI). Tadi saya kan laporan ternyata potensi kita saja ada 40 ribu lebih PNS yang jadi lurah dan camat," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/3).

Ribuan PNS DKI itu merupakan pegawai struktural dan fungsional kecuali guru dan dokter. Adapun potensi kandidat camat 3143 dan lurah 9074.

"Kalau lurah semua kan repot nanti kita. Lurah yang lama kan tetep diikutkan," tegasnya.

Syarat untuk mendaftar lurah yakni eselon IV A dengan pangkat terendah III B dan tertinggi III D. Sedangkan untuk camat harus eselon III A, pangkat golongan terendah III D tertinggi IV B. Hal tersebut berdasarkan landasan hukum PP Nomor 100 tahun 2000.

Sementara formasi untuk camat dan lurah di Ibu Kota berjumlah 44 dan 267. Nanti, teknisnya diharapkan semua camat dan lurah yang masih aktif ikut tes.

Walaupun pendaftaran masih akan dibuka 1 April nanti, tetapi ada pelamar untuk ikut sistem seleksi dan promosi terbuka dari PNS luar Pemprov. Berdasarkan data dari BKD ada pelamar dari KemenPU Surabaya satu orang dan pensiunan swasta Jakarta satu orang, serta satu pegawai eselon IV dari Kepulauan Seribu yang direkomendasikan LSM.

"Kemarin kita kedatangan tamu dari Pemda Jateng dan Kepulauan Riau untuk studi banding sistem seleksi dan promosi terbuka," kata Kepala BKD Made Karmagoya.

Sumber: merdeka.com