Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 18 Maret 2013

Jokowi Diminta Tak Ancam RS, tetapi Bayar Tunggakan Gakin

Warga antre untuk mendapatkan pelayanan di loket-loket Kartu Jakarta Sehat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2013). Paska penerapan KJS, setiap harinya RS ini melayani 800 - 850 pasien. Jumlah itu meningkat tajam dari sebelum penerapan KJS yang hanya melayani 500 - 550 pasien setiap harinya.

Pemprov DKI Jakarta diminta tidak hanya mengancam rumah sakit, tetapi juga melunasi tunggakan kartu Keluarga Miskin yang mencapai Rp 40 miliar. Sebab, hal itu membuat rumah sakit kesulitan menjalankan Kartu Jakarta Sehat (KJS).

"Bagaimana rumah sakit bisa jalankan operasional. Pemda juga lebih senang mengancam, ini kan aneh," ujar Direktur Umum Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) Marius Widjajarta di Cikini, Senin (18/3/2013).

Marius menyatakan, walaupun tunggakan tersebut dibayar oleh pemerintah, pembayarannya tidak sampai lunas. Ia mencontohkan, bila rumah sakit mengklaim pembayaran Rp 5 miliar, maka yang dibayar hanya Rp 2 miliar.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah tidak hanya memaksa dan mengancam pihak rumah sakit tanpa membayarkan hak-haknya. Ia mendesak agar pemerintah segera melunasi pembayaran klaim yang sudah ditunggak sejak tahun 2011 lalu.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr Sutoto menyebutkan, saat ini pemerintah menunggak Rp 40 miliar kepada rumah sakit yang berada di Jakarta. Untuk rumah sakit seluruh Indonesia, tunggakannya mencapai Rp 350 miliar.

"Tagihan dikasihkan ke Dinas Kesehatan dan dibayar melalui Bank DKI. Tapi sampai sekarang belum juga terlunasi," ujar dr Sutoto.

Senada dengan Marius, dia juga meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta segera membayar tunggakan klaim rumah sakit yang belum dilunasi sejak tahun 2011. Sebab, penunggakan itu berdampak pada pelayanan Kartu Jakarta Sehat, yang saat ini semakin banyak digunakan masyarakat.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar